Reksadana adalah sebuah tempat atau wadah dalam mengumpulkan dana/uang
dari masyarakat, yang kemudian dikelola oleh manajer investasi ke berbagai
elemen investasi seperti saham, deposito, surat utang dan lain-lain.
Apa itu manajer investasi?
Manajer Investasi adalah orang yang mengelola uang Anda untuk
diinvestasikan kembali, dengan memperhatikan tingkat resiko dan peningkatan
jumlah uang Anda (keuntungan).
Apakah investasi di Reksadana bisa rugi?
Sebelum menjawab pertanyaan ini, Ada baiknya kita mengetahui beberapa
jenis reksadana yang sering didengar oleh masyarakat kita.
1.
Reksadana Pasar Uang (RDPU)
2. Reksadana
Pendapatan Tetap (RDPT)
3. Reksadana Saham (RDS)
4.
Reksadana Index (RDI)
1. Reksadana
Pasar Uang
Adalah reksadana yang dimana uang kita disimpan
pada instrumen pasar uang misalkan surat
berharga Negara (SBN), deposito dan atau
berbagai jenis obligasi yang jatuh temponya tersisa tidak lama lagi.
Reksadana pasar uang adalah reksadana dengan resiko
paling rendah, karena sebagian uang kita ditempatkan ke deposito (umumnya
mencapai minimal 80% ke atas)
Apa resiko kerugian yang akan di hadapi oleh
investor saat membeli reksadana pasar uang? Jika dilihat dari penempatan dana
yang dominan di deposito, maka kita tidak perlu khawatir karena deposito selalu
memberikan persentase keuntungan yang pasti tiap tahunnya.
Resiko dari reksadana pasar uang terdapat pada
penempatan seperti Obligasi, dimana apabila surat utang yang diambil oleh
manajer investasi mencatatkan hasil yang tidak memuaskan, maka akan terjadi
minus dalam pengelolaan investasi kita di obligasi.
Namun hal tersebut tidaklah mengkhawatirkan karena
porsi penempatannya yang sangat kecil yakni umumnya di bawah 10%.
2. Reksadana
Pendapatan Tetap
RDPT adalah reksadana yang menempatkan uang kita
sekitar minimal 80% pada instrument Obligasi.
Tingkat resiko pada jenis reksadana ini adalah
sedang atau lebih beresiko dibandingkan dengan Reksadana Pasar Uang. Namun
dengan kemungkinan keuntungan yang lebih baik daripada Reksadana Pasar Uang.
Reksadana Pendapatan Tetap cocok untuk
investor yang ingin menyimpan dananya dalam jangka sekitar 1 tahunaan hingga 3
tahunan.
3. Reksadana
Saham
Jenis reksadana ini adalah yang paling cocok bagi
investor yang agresif, yang ingin keuntungan lebih dan berani dengan resikonya.
Sesuai dengan namanya, Reksadana
Saham adalah reksadana yang penempatan dana kita di instrument
saham, umumnya diatas 90%.
Reksadana Saham lebih cocok untuk investor
yang ingin mempersiapkan keuntungan dananya dalam jangka yang lebih panjang
dengan kemungkinan hasil yang lebih maksimal.
4. Reksadana
Index
Adalah Reksadana yang menempatkan dana kita di
index- index saham seperti INDEX 30 (IDX30).
IDX30 adalah kumpulan 30 saham yang dipilih oleh
Bursa Efek Indonesia sebagai 30 saham terbaik.
Dimana bisa beli Reksadana?
Reksadana dikelola oleh asset manajement sebuah
perusahaan, jadi ada 2 cara dalam membeli reksadana.
1. Kunjungi langsung website masing-masing perusahaan ,
register dan lakukan pembelian.
2. Melalui aplikasi perantara yang sudah ternama, seperti
Bareksa atau Bibit
3. Jika membeli di website perusahaan langsung, Anda
hanya bisa membeli produk reksadana yang dimiliki oleh perusahaan tersebut,
namun jika Anda membeli melalui aplikasi perantara seperti Bareksa atau Bibit, Anda bisa membeli hampir semua produk reksadana yang ada di semua
perusahaan.
4. Anda hanya perlu melakukan register dan Anda sudah
bisa membeli produk yang Anda inginkan, pembayaran juga sudah sangat mudah, bisa
melalui transfer bank atau e-wallet seperti GOPAY dan lain-lain.
Pesan:
- Yakinlah dengan produk reksadana yang sudah dipilih dan dibeli, biarkan keuangan Anda bertumbuh dan jangan lupa melakukan evaluasi kembali.
- Pilihlah jenis reksadana sesuai kemampuan tingkat resiko Anda.
- segala kerugian dan keuntungan investasi adalah tanggung jawab masing-masing.
Post a Comment
0Comments