Hal ini sangat umum kita jumpai di negara-negara yang tidak menggunakan Bahasa Mandarin dalam lingkungan kehidupannya. Indonesia adalaah salah satunya.
Siswa di Indonesia hanya belajar Bahasa Mandarin di dalam kelas. Setelah keluar dari kelas, mereka menggunakan Bahasa Indonesia kembali.
Pernah kita bahas kalau membuat siswa tertarik belajar Bahasa Mandarin dan menjadi ingin mengetahui sendiri adalah cara yang paling efektif.
Persoalannya adalah murid tidak benar-benar mengetahui mengapa mereka harus belajar Bahasa Mandarin.
Inilah yang jadi tugas kita, untuk membuat siswa menjadi paham tujuan mereka belajar.
Ada suatu kejadian, seorang guru mengajar les privat di sebuah kota di Indonesia. Dia merasakan bahwa murid tidak bahagia dalam belajar.
Disaat perjalanan jalan ke rumah siswa, guru ini bertemu dengan temannya yang asal Tiongkok, seketika dia meminta teman Tiongkoknya untuk ikut bersamanya ke rumah siswa.
Disana, murid dan orang Tiongkok diajak berinteraksi dengan menggunakan Bahasa Mandarin.
Murid merasa sangat antusias, dan murid merasa apa yang pernah dia pelajari menjadi ada gunanya.
Semenjak itu, murid itu pun menjadi lebih inisiatif untuk belajar dan bertanya tentang Bahasa Mandarin.
Cara lain adalah dengan membawa siswa untuk ikut studi tour ke Tiongkok ataupun bisa mendukung orangtua siswa untuk lebih memilih berlibur ke Tiongkok atau Taiwan.
Cara lainnya lagi adalah guru dapat membuat sebuah grup media sosial yang khusus berbahasa Mandarin. (peserta grup tidak diijinkan menggunakan Bahasa selain Bahasa Mandarin).
Interaksi di grup bisa dibagi menjadi 2 hari chatting, 3 hari pesan suara.
Dengan demikian, murid dapat belajar Bahasa Mandarin secara tertulis dan juga secara lisan.
Luar biasa bukan?
Bisa juga menggunakan cara "speak chinese everyday and everywhere".
- Guru memberikan selembar kertas yang berisikan tanggal 1 sampai tanggal 31,
- Guru meminta siswa berbicara Bahasa Mandarin dimanapun dan dengan siapapun.
- Murid yang ada berbicara di tanggal 1 maka murid mencentang atau melingkari angka 1.
- Guru mengumpulkan kertas tersebut di akhir bulan dan beri nilai.
Ada banyak jalan menuju Bekasi.
Kunci dalam sebuah pengajaran adalah NIAT.
Apabila ada niat, niscaya jalanpun akan muncul.
Anda juga dapat menambahkan ide lain agar murid punya lingkungan berbahasa mandarin, dengan mengirimkan ke email saya atau langsung menuliskan di kolom komentar dibawah.
Post a Comment
0Comments