Beberapa diantaranya adalah Festival Musim Semi (Imlek), festival kue bulan (Mid Autumn Festival) dan lain-lain.
Dalam kesempaan kali ini , kita akan membahas tentang
Festival Perahu Naga(Dragon Boat Festival) atau juga dikenal dengan Festival Bakcang.
Saat perayaan Festival Bakcang ini , diadakan lomba dayung perahu naga dan makan bakcang.
Namun, di Indonesia, umumnya hanya makan bakcang saja, sebagian orang ada yang melakukan sembahyang di altar terlebih dahulu sebelum makan bakcang.
Salah satu Kota yang melakukan sembahyang terlebih dahulu sebelum memakan bakcang adalah kota Bagansiapi-api.
Kota Bagansiapi-api yang berada di Provinsi Riau ini memiliki warga yang mayoritas beretnis Tionghua dan beragama Konghucu.
Festival Bakcang ini dirayakan setiap tahunnya dan telah berumur lebih 2300
tahun dihitung dari masa Dinasti Zhou.
Mari simak penjelasan singkatnya berikut ini :
Perayaan Bakcang atau Dragon Boat Festival ini adalah
perayaan untuk mengenang seseorang yang bernama QU Yuan.
Qu Yuan ( 屈原) (339 SM - 277 SM) merupakan seorang menteri Negara Chu (楚) di Zaman Negara-negara berperang.
Qu Yuan ( 屈原) (339 SM - 277 SM) merupakan seorang menteri Negara Chu (楚) di Zaman Negara-negara berperang.
Qu
yuan adalah Seorang
pejabat yang berbakat dan setia pada negara, banyak memberikan ide untuk
memajukan negara Chu, bersatu dengan negara Qi (齊) untuk memerangi negara Qin (秦).
Namun
sayang, ia dikritik oleh keluarga raja yang tidak senang padanya yang berakhir
pada pengusirannya dari ibu kota negara Chu.
Ia
yang sedih karena kecemasannya akan masa depan Negara Chu kemudian bunuh diri dengan cara melompat ke Sungai Mi Luo. Ini tercatat dalam buku Sejarah Shi Ji (史记).
Menurut legenda, ia
melompat ke sungai pada tanggal lunar 5 bulan 5 (penanggalan yang berdasarkan
kalender China).
Rakyat
yang merasa sedih kemudian mencari-cari
jenazah sang menteri di sungai tersebut.
Mereka
lalu melemparkan nasi dan makanan lain ke dalam sungai dengan maksud agar ikan
dan udang dalam sungai tersebut tidak mengganggu jenazah sang menteri.
Kemudian
untuk menghindari makanan tersebut dari naga yang ada didalam sungai Mi Luo, maka mereka
membungkusnya dengan daun-daunan yang kita kenal sebagai BAKCANG.
Para
nelayan yang mencari-cari jenazah sang menteri dengan berperahu akhirnya
menjadi cikal bakal dari perlombaan perahu naga setiap tahunnya.
Demikianlah cerita singkat tentang festival BAKCANG,
Apakah bermanfaat?
Apakah bermanfaat?
Post a Comment
0Comments