Ada apa dengan agama di indonesia?

suara mandarin
By -
0
 Berbicara agama dari pandangan-pandangan yang positif dapat membuat hubungan persaudaraan antar umat beragama tetap terjaga.

Tidak saling menjelek-jelekkan, tidak saling mengangap agamanya yang paling benar. 

Jika kita merasa agama kita paling benar, cukup kita jadikan pedoman hidup kita saja. 

Mungkin agama yang kita percayai adalah yang paling benar, tetapi belum tentu agama orang lain adalah salah.

Cara kita menafsirkan dan meyakini kitab suci agama kita, dengan kita menafsirkan kitab suci agama lain tentunya berbeda.

Baiklah sahabat-sahabat sekalian, selanjutnya  disini kita tidak berbicara tentang pandangan-pandangan kita terhadap agama kita lagi.

Kita memulai berbicara tentang judul artikel ini Pas banget 6 Agama Di Indonesia Bisa Begini.

Maksudnya apa yah?

Anda bisa menebaknya?

Yah, saya rasa sebagian besar tidak menebaknya dengan benar.

Namun, apakah tebakan anda adalah salah? 

Tentu saja tidak, karena apa yang Anda pikirkan belum tentu salah.

Lalu apa yang ada dipikiran saya?


Seketika saat saya sedang Work From Home, disuatu malam yang sepi, aku sendiri, tiada yang menemani (haha, malah nyanyi), saya terpikir bahwa ada 6 agama di Indonesia yang dibulan Maret, April dan Mei merayakan hari raya agamanya masing-masing.

Kelihatannya Anda mulai menemukan titik terang dari judul artikel ini.

Yah, dan Anda mulai memikirkan hari raya hari raya keagamaan di bulan Maret hingga Mei.

Ada sebagian dari Anda yang sampai lihat-lihat kalender dan mencari fakta dari yang saya katakana diatas.

Anda tidak perlu sibuk mencari-carinya, saya akan menuliskannya untuk sahabat-sahabat sekalian.

Sebelumnya, bagi yang tidak tahu, ada 6 agama di Indonesia yang diakui oleh pemerintah sebagai agama resmi di Indonesia, yaitu: Buddha, Hindu, Islam, Katolik, Konghucu, Kristen Protestan. (Diurutkan berdasarkan abjad)

Agama Konghucu merayakan hari  lahir Dewi Kuan Im pada 12 Maret 2020 (tanggal lunar 19 bulan 2). Seperti yang kita ketahui, Indonesia diberitakan pertama kali terkena Virus Corona pada tanggal 2 Maret 2020 atau 10 hari sebelum perayaan hari lahir Dewi Kuan Im. Disaat itu, rata-rata umat sudah merayakannya dengan ‘hanya’ bersembahyang di rumah saja.


Pada tanggal 16 Maret 2020, sesuai himbauan presiden, maka gubernur DKI Jakarta memulai Work from Home dan Learn From Home. Yang kemudian diikuti oleh gubernur-gubernur lainnya.

Dimasa Work from Home, umat Hindu merayakan Nyepi pada tanggal 25 Maret 2020, Umat Buddha akan merayakan hari Waisak pada 7 Mei 2020, Umat Kristiani memperingati  jumat Agung (10 April) dan akan memperingati Kenaikan Isa Almasih (21 Mei 2020), Umat Muslim akan merayakan Idul Fitri pada tanggal 24-25 Mei 2020.

Beribadah sendiri atau sekeluarga dirumah dengan beribadah ramai-ramai di tempat ibadah tentunya mempunyai feeling yang berbeda. 

Terdapat satu persamaan 6 agama dalam kondisi ini yaitu sama-sama merayakan hari kebesaran agamanya dalam situasi pandemik  virus corona dan sama-sama beribadah di dalam rumah.

Apa yang ingin saya sampaikan?

Yuk, marilah kita terus menjaga jarak minimal 2 meter, mencuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir, memakai masker apabila keluar rumah, jika terpaksa keluar rumah, segeranya kembali kerumah apabila urusan sudah selesai.

Tidak mudik dan sebisanya menunda aktivitas di luar rumah.

Kita pasti bisa!

Indonesia Bisa!

Semoga setelah Pandemik Covid-19 berakhir, kita semakin bisa merasakan nikmatnya beribadah di tempat ibadah kita masing-masing dan marilah kita tidak berbicara tentang perbedaan agama lagi, 

Marilah kita bersatu untuk Indonesia hebat!

#Stayfromhome  #dirumahaja



Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)